PNM Cirebon Hijaukan Pesisir, Tanam 10.000 Mangrove Jaga Lingkungan dan Perkuat Negeri

 

PNM Cabang Cirebon bersama relawan penanaman mangrove di Desa Mundupesisir.

KABUPATEN CIREBON – PT Permodalan Nasional Madani (PNM) Cabang Cirebon kembali menegaskan komitmennya menjaga lingkungan melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL). Kali ini, PNM melakukan penanaman 10.000 pohon mangrove di kawasan wisata Taman Muara Mundu dan Hutan Mangrove Desa Mundu Pesisir, Kabupaten Cirebon, Rabu (8/10/2025).

Mengusung tema “Hijaukan Pesisir, Kuatkan Negeri”, kegiatan ini melibatkan puluhan nasabah PNM Mekaar, pemerintah desa, perwakilan OJK, Korem 063/SGJ, serta berbagai unsur masyarakat. Penanaman ini bukan yang pertama, melainkan rangkaian berkelanjutan dari program serupa yang sebelumnya telah berhasil menumbuhkan lebih dari 15.000 pohon mangrove di lokasi yang sama.

Kepala PNM Cabang Cirebon, Erwin Syafriadi, menjelaskan bahwa program ini tidak berhenti pada seremoni penanaman saja, melainkan diikuti pemeliharaan berkelanjutan agar pohon yang ditanam benar-benar tumbuh. 

“Kami tidak sekadar menanam lalu meninggalkan. Jika ada yang mati, akan dilakukan penyulaman agar benar-benar hidup dan berfungsi menjaga lingkungan,” ujarnya.

Kepala PNM Cabang Cirebon Erwin Syafriadi.

Lebih jauh, Erwin menekankan bahwa program TJSL ini adalah bentuk kepedulian PNM terhadap kelestarian alam sekaligus keberlanjutan sosial masyarakat. 

“PNM tidak hanya hadir untuk mendampingi nasabah, tapi juga memastikan lingkungan tetap lestari. Karena tanpa lingkungan yang sehat, kehidupan masyarakat pesisir juga akan terganggu,” tambahnya.

Menurutnya, kegiatan penanaman ini juga melibatkan sinergi dengan pihak lain, salah satunya Pegadaian, yang turut menanam sekitar 1.500 pohon mangrove tambahan. Harapannya, penanaman bisa terus bertambah jumlahnya seiring dengan meningkatnya kesadaran dan kolaborasi berbagai pihak.

Kepala Desa Mundu Pesisir, H. Khaerun, menyampaikan apresiasi tinggi atas kepedulian PNM. 

“Alhamdulillah, kami berterima kasih atas keberlanjutan program PNM di desa kami. Hari ini penanaman mangrove kembali dilakukan, dan sebelumnya PNM juga menghadirkan program Kampung Madani serta Ruang Pintar bagi anak-anak. Semua ini memberi manfaat nyata bagi warga kami,” ungkapnya.

Khaerun menjelaskan, penanaman mangrove sangat membantu masyarakat Mundu Pesisir, khususnya dalam menghadapi banjir rob yang kerap terjadi akibat pasang surut air laut. Selain itu, keberadaan mangrove menahan serbuan sampah yang terbawa arus sungai menuju muara Mundu. Ia berharap, keberlanjutan program ini juga bisa menyentuh persoalan pengelolaan sampah. 

“Kami masih membutuhkan kendaraan pengangkut sampah. Mudah-mudahan PNM bisa membantu memfasilitasi pada program berikutnya,” harapnya.

Selain penanaman mangrove, PNM bersama Pemdes Mundu Pesisir juga menjalankan Kampung Madani, yakni program pemberdayaan ibu-ibu yang bergerak di bidang UMKM, serta Ruang Pintar, fasilitas belajar anak usia dini hingga anak putus sekolah dengan tenaga pengajar yang difasilitasi PNM.

Melalui berbagai program tersebut, PNM berupaya hadir bukan hanya sebagai lembaga pembiayaan, tetapi juga sebagai mitra strategis masyarakat dalam menciptakan lingkungan yang sehat, masyarakat yang berdaya, dan masa depan yang berkelanjutan.


Dikutip dari berbagai sumber, mangrove memiliki manfaat besar bagi keberlanjutan ekosistem pesisir. Hutan mangrove berperan sebagai penahan abrasi akibat gelombang laut, sekaligus mengurangi risiko banjir rob yang kerap menghantui kawasan pesisir. Selain itu, mangrove mampu menyerap karbon hingga lima kali lebih efektif dibandingkan hutan tropis daratan, sehingga menjadi salah satu solusi penting dalam menghadapi krisis iklim. Ekosistem mangrove juga menjadi habitat penting bagi berbagai jenis ikan, kepiting, hingga burung, yang mendukung keberlanjutan mata pencaharian nelayan lokal.

Bagi masyarakat pesisir, mangrove bahkan berfungsi sebagai filter alami sampah yang terbawa aliran sungai menuju laut. Dengan demikian, hutan mangrove tidak hanya menjaga garis pantai tetap stabil, tetapi juga melindungi permukiman dari serbuan sampah serta polusi. Keberadaannya juga memberi potensi ekonomi baru melalui ekowisata mangrove yang dapat dikelola secara berkelanjutan oleh warga. (Bubud Sihabudin)


Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak