Miracle 62 Indonesia, Produk Ajaib Tekan Emisi Carbon dan Mengurangi Asap Kendaraan

CEO PT Bio Cosmos, Shin Sang Cho (Korsel) Uji Produk Miracle 62 Indonesia di Dishub Kuningan, Rabu (11/06).

Kuningan - Masalah lingkungan dan polusi menjadi perhatian serius Pemerintah belakangan ini. Seperti yang digaungkan Menteri ESDM Bahlil Lahadalia belakangan ini,  yang menekankan komitmen Indonesia untuk mengurangi emisi karbon. Selain itu, masalah pelestarian lingkungan juga kerap dikampanyekan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi.

Program pemerintah ini mendapat perhatian dari dari banyak kalangan, seperti perusahaan PT Bio Cosmos, yang menghadirkan produk Miracle 62 Indonesia. Produk ini diklaim mampu menekan polusi dari kendaraan berbahan bakar Bensin maupun Solar. 

Uji produk dilakukan untuk mengukur secara akurat, kemampuan produk dalam menekan angka   Carbon Monoksida (CO), Carbon Dioksida (CO2), dan HidroCarbon (HC). Bertempat di UPTD  Pengujian Kendaraan Bermotor, Dinas Perhubungan Kabupaten Kuningan, Rabu (11/06).

CEO PT. Bio Cosmos Mr. Shin Sang Cho, yang Akrab disapa Yusuf Kaftani, hadir menyaksikan langsung uji produk pada dua kendaraan Angkutan Kota 01. Menurut Pria asal Korea Selatan ini,  pengujian  direncanakan berlangsung selama 1 minggu, dengan dua kali pengukuran, yaitu pengukuran emisi sebelum menggunakan Miracle 62, dan pengukuran sesudahnya pada 7 hari mendatang.

"Hari ini kita uji pada dua kendaraan angkutan kota, atau transportasi publik, yang rutin beroperasi setiap hari. Kita ukur emisi carbon, kemudian praktek penggunan Miracle 62 Indonesia." ungkapnya.

Penggunaan produk  sangat mudah, berbentuk benda padat, dengan panjang  sekira 5 cm dan lebar 1 cm, dicelupkan kedalam tangki bahan bakar selama 10 menit. Satu produk  digunakan untuk 10 liter BBM, bisa dipakai berulang-ulang setiap mengisi Bahan Bakar.

Dari data yang dikeluarkan UPTD Pengujian Kendaraan Bermotor, diketahui :

1. Angkot dengan Nopol E 1934 YL, kadar CO 0.41%, HC 208 ppm, CO2: 13.4%, dan kadar O2 4,33%.

2. Angkot dengan Nopol E. 1917 YA, kadar CO 0.41%, HC: 208 ppm, CO2: 13.4% dan kadar O2  4.33%.

"Kita lihat nanti hasilnya hari senin setelah penggunaan Miracle 62. Dua pemilik angkot akan menggunakan produk setiap kali mengisi bahan bakar selama sepekan. Supaya hasilnya lebih akurat dan kredibel" . jelas Shin.

Sebelumnya, di lokasi yang sama, uji serupa juga pernah dilakukan pada sebuah kendaraan pribadi, 5 Mei lalu.  Dari data print out Emission Data Analyzer,  Sebelum produk Miracle 62 digunakan, hasil uji emisi menunjukkan bahwa kandungan karbon monoksida (CO) berada di angka 2,14 persen. Kemudian  kandungan hidrokarbon (HC) tercatat sebesar 177 ppm,  kadar karbon dioksida (CO₂) mencapai 13 persen, dan kadar oksigen (O₂) yang masih tersisa di gas buang sebesar 3,95 persen.

Setelah penggunaan Miracle 62, terjadi perubahan mencolok pada hasil uji emisi. Kadar CO turun drastis menjadi hanya 0,17 persen, yang menandakan peningkatan signifikan dalam efisiensi pembakaran dan pengurangan polutan berbahaya. Begitu juga dengan HC, yang turun menjadi 105 ppm, mengindikasikan bahwa sisa pembakaran bahan bakar berkurang secara nyata.

Kadar CO₂ mengalami penurunan menjadi 9,7 persen, yang bisa diartikan bahwa pembakaran lebih bersih.

Penggunaan produk Miracle 62 terbukti efektif dalam mengurangi emisi CO dan HC secara signifikan, yang merupakan dua indikator utama pencemaran udara dari kendaraan bermotor. Walaupun CO₂ sedikit menurun dan O₂ meningkat, hal ini konsisten dengan karakteristik pembakaran lean yang lebih ramah lingkungan. Dengan demikian, produk ini menunjukkan potensi sebagai inovasi ramah lingkungan dalam menekan polusi kendaraan berbahan bakar bensin.


Tak hanya diuji secara data di Dishub Kuningan, sebelumnya produk ini telah diuji secara visual oleh beberapa pemilik kendaraan, dengan asap knalpot yang mudah terlihat mata.

Salahsatunya  dilakukan oleh Dudin Saprudin warga Desa Nusaherang. Ada 3 mobil dengan asap lumayan pekat yang diuji menggunakan produk ini.

"Miracle 62 saya celupkan ke tangki sekitar 5 menit. Hasilnya asap kendaraan berkurang sigifikan. Pembakaran mesin lebih sempurna. Secara visual saya saksikan produk ini bagus. Sampai sekarang saya masih menggunakannya," jelas Dudin. (Bubud Sihabudin)


Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak