PNM Salurkan Bantuan ke MDTA NU Astanajapura, Madrasah Berdiri Sejak 1952

 

PNM Salurkan Bantuan ke MDTA NU Astanajapura, Madrasah Berdiri Sejak 1952.

CIREBON – PT Permodalan Nasional Madani (PNM) Cabang Cirebon kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung pembangunan pendidikan melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL). Kali ini, bantuan diberikan kepada Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah (MDTA) Nahdlatul Ulama yang berada di Desa Astanajapura, Kabupaten Cirebon.

Wakil Pemimpin PNM Cabang Cirebon, Mukti Subarnas menjelaskan, kegiatan tersebut merupakan bagian dari program rutin yang digagas oleh Divisi Jasa Manajemen dan Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (JMT) PNM.

“Ini merupakan program dari PNM, khususnya dari Divisi JMT yaitu Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan. Alhamdulillah hari ini kami memberikan bantuan ke Madrasah MDTANU di Desa Astanajapura. Semoga bantuan ini dapat bermanfaat, khususnya bagi murid-murid madrasah diniyah yang belajar di sana,” ujarnya.

Ia menambahkan, bantuan ini menjadi wujud kontribusi nyata PNM dalam mendukung pembangunan nasional sebagaimana yang diarahkan oleh pemerintah. Program TJSL juga diharapkan dapat terus berjalan secara konsisten dan berkelanjutan, menyasar sektor pendidikan dan lingkungan.

“Kami berharap dapat terus melaksanakan program-program TJSL ini agar manfaatnya dirasakan lebih luas dan berjalan seiring dengan pembangunan nasional,” tuturnya.


Selain dari PNM, kegiatan ini juga dihadiri perwakilan OJK Cirebon. Dalam sambutannya, staf PEPK OJK, Fardyansyah, memberikan edukasi ringan seputar tugas dan fungsi OJK kepada para santri MDTA NU dengan pendekatan yang mudah dipahami oleh anak-anak.

Kehadiran PNM di tengah masyarakat, khususnya lembaga pendidikan, dinilai sebagai bentuk nyata peran aktif BUMN dalam pemberdayaan masyarakat akar rumput, termasuk madrasah tradisional seperti MDTA NU.

Pihak madrasah pun menyambut bantuan ini dengan antusias. Perwakilan pengelola MDTA NU Putri, Muhammad Hasan Bisri, mengungkapkan rasa syukurnya atas dukungan yang diberikan PNM.

“Kami merasa sangat terbantu. Bantuan ini tidak hanya untuk renovasi ruang kelas, tapi juga sarana lain yang kami butuhkan. Meskipun terbatas, akan kami maksimalkan,” ujarnya.

Hasan menjelaskan, madrasah yang berdiri sejak tahun 1952 tersebut merupakan bangunan lama yang sebagian dindingnya masih berbahan tanah. Meskipun beberapa bagian telah diplester, kondisi bangunan tetap membutuhkan perbaikan rutin.

Saat ini, satu bangunan digunakan untuk dua kegiatan: pagi hari sebagai Madrasah Ibtidaiyah NU (MINU) Putri, dan sore harinya untuk kegiatan Madrasah Diniyah nonformal yang telah berizin operasional dari pemerintah kabupaten.

“Di sore hari, madrasah ini digunakan oleh siswa putra dan putri untuk belajar kitab kuning. Mulai dari tajwid, tauhid, nahwu, sharaf, fikih, tarikh, praktik ibadah sampai bahasa Arab. Hari Kamis biasanya khusus untuk kegiatan mengaji bersama,” tambahnya.

Kegiatan diniyah berlangsung dari Sabtu hingga Kamis, sementara hari Jumat menjadi hari libur. Saat ini, MDTA memiliki enam ruang kelas dan satu ruangan kecil untuk kantor, dengan total tujuh ruangan.

Hasan berharap ke depan ada dukungan lanjutan agar renovasi bisa dilakukan secara menyeluruh.

“Kalau dilihat dari depan memang tampak bagus, tapi bagian belakang kondisinya masih sangat memprihatinkan. Bantuan yang ada kami gunakan untuk renovasi bertahap. Alhamdulillah, sekarang kondisinya sudah jauh lebih baik dari sebelumnya,” pungkasnya. (Bubud Sihabudin)


Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak