Istimewa, Masjid Nurul Islam Peduli bergerak lindungi UMKM di Desa Karangtawang

H Tatang Suharta, tokoh dan pengusaha Desa Karang Tawang, inisiator Masjid Nurul Islam Peduli.

"Cegah UMKM terjerat rentenir, Inisiator MNIP H Tatang Suharta rencanakan Permodalan dari Dana Bergilir, bebas bunga."

Kuningan - Program Masjid Nurul Islam Peduli (MNIP), di Desa Karangtawang Kecamatan Kuningan, kian aktif membangun Indeks Pembangunan manusia, di sektor pendidikan, kesehatan, dan ekonomi melalui serangkaian kegiatan kepedulian dan bakti sosial.

Akhir pekan pertama di bulan Maret 2025, ini, Masjid Nurul Islam Peduli menggelar kegiatan "Seminar Sehari" untuk pengembangan usaha dan melindungi pelaku usaha mikro dari jeratan rentenir, serta memotivasi warga yang berminat menjadi calon wirausaha di Desa Karangtawang.

Diikuti 50 peserta, terdiri dari 30 pelaku usaha mikro, dan 20 warga, kegiatan ini mengusung tema "Kiat Memulai Usaha dan Pengembangannya Bagi Pelaku UMKM".

Bertempat di Balai Desa Karangtawang, Sabtu 8 Maret 2025,  kegiatan dihadiri Kepala Desa Jaja Suharja, Dewan Penyantun MNIP H. Tatang Suharta, Dewan Pengarah Anwar Bahrudin, Dewan Pengarah Subaryadi Yusuf yang akrab disapa 'SBY', dan Ketua MNIP H.Yoyo Sutia, S.Ag., M.Pd.,  

Penyelenggara menjelaskan, kegiatan ini merupakan bagian dari 7 sasaran peduli MNIP, meliputi Peduli Duafa, Kesehatan, Pendidikan, Anak, Musafir, Ekonomi, dan Peduli Remaja. Kegiatan bagi UMKM termasuk kedalam Peduli Ekonomi.

"Ada 2 narasumber yang dihadirkan, keduanya memiliki pengalaman dan pengetahuan dibidang pengembangan usaha. Yaitu dua orang pengusaha, Haji Tatang Suharta, dan Muhammad Farid Nugraha." terang H Yoyo Sutia.

Melalui narasumber ini, lanjutnya,  peserta  mendapat materi pengembangan UMKM, Motivasi Bisnis, serta yang sangat berharga adalah pengalaman langsung kedua narasumber dalam menekuni dunia enterpreneurship, atau kewirausahaan.

"Narasumber pertama ada Pak Haji Tatang Suharta, pengusaha yang mengelola sejumlah bisnis. Salahsatunya yang sangat dikenal di industri Kuliner, Hisana Fried Chicken.  Beliau juga inisiator pembentukan Mesjid Nurul Islam Peduli, sekaligus  Dewan Penyantun MNIP." ujarnya.

Adapun narasumber kedua, yaitu Muhammad Farid Nugraha, sosok Pengusaha, dengan sejumlah bisnis yang juga terkenal,  seperti Optic Zolaris bergerak di industri kesehatan, kemudian pendiri Digi 5 Digital Marketing Agency dll,  serta berpengalaman sebagai narasumber Pengembangan bisnis dalam berbagai kegiatan.

Peserta dari pelaku UMKM dan calon pelaku usaha, mendapat kiat jitu membangun bisnis sejak awal. Dimulai dari perencanaan produk dan manajemen produksi, manajemen keuangan, strategi bisnis bagi pemula,  dan manajemen pemasaran.

Dewan Pengarah MNIP Anwar Bahrudin menerangkan, dari sudut manajemen produksi, UMKM didorong untuk menghasilkan nilai tambah terhadap  produk yang dihasilkan. Diantaranya merancang kemasan yang menarik. 

"Sangat banyak manfaat dan solusi, dari berbagai kendala yang dialami  pelaku UMKM. Mulai dari manajemen produksi, narasumber mendorong UMKM untuk memulai usaha dengan modal tanpa pinjaman, kemudian membuat produk yang bisa diterima dan dipercaya pasar, tentunya berdasarkan hasil riset terbaru narasumber. Sehingga akan meningkatkan jumlah pelanggan, termasuk membuat kemasan," jelasnya.

Dari sisi pemasaran, Narasumber Farid Nugraha memiliki pengetahuan dalam Manajemen Pemasaran era sekarang. Yaitu memasarkan produk UMKM secara online di berbagai platform, baik e-commerce maupun media sosial. Peserta dilatih untuk memasarkan dagangannya secara online, dengan pangsa pasar yang tidak terbatas, berdampingan dengan cara pemasaran tradisional.

"Karena banyaknya ilmu dagang yang sangat menarik dan langka, serta harus ditindak lanjut. Kami sepakat berencana  menghadirkan materi seminar lanjutan. Kami juga mempersiapkan skema efektif bantuan permodalan dan bantuan peralatan yang diperlukan." ungkapnya.

Masjid Nurul Islam Peduli, dengan 7 sasaran, memiliki cita-cita mulia membangun Indeks Pembangunan Manusia dan  Pemberdayaan masyarakat melalui masjid, sekaligus dalam rangka memakmurkan masjid.

Kegiatan kini mulai merambah segmen pengembangan UMKM, setelah sebelumnya melibatkan mereka ke dalam kegiatan amal berbagi sarapan gratis, MNIP berperan memborong dagangan UMKM setelah pelaksanaan Kegiatan Subuh Raya.  Inisiator MNIP H Tatang Suharta bahkan mempersiapkan strategi permodalan bebas bunga, dengan mempersiapkan Pinjaman bergilir kepada UMKM yang menjadi binaan.

"Ini upaya kita untuk mencegah UMKM terjerat utang yang memberatkan karena alasan permodalan. Kita harapkan kegiatan MNIP dapat melindungi UMKM dari praktek rentenir, maupun pinjol," pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, Masjid Nurul Islam Peduli merupakan lembaga dibawah naungan DKM setempat. Berjalan selama 7 bulan terakhir, sukses menyalurkan bantuan donatur  kepada masyarakat, dengan nilai yang terus meningkat, saat ini Anggaran bantuan setiap bulan telah mencapai angka 30 juta rupiah. (Bubud Sihabudin)

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak