![]() |
Anggota DPR RI H Rokhmat Ardian dukung Bupati Kuningan segera bangun Iklim Investasi. |
Kuningan – Anggota DPR RI Fraksi Gerindra H. Rokhmat Ardiyan, M.M (HRA) bersama Bupati Kuningan Dian Rachmat Yanuar (DRY) menegaskan komitmen mereka dalam membangun iklim investasi di Kabupaten Kuningan. Hal ini terungkap dalam acara Silaturahmi dan Buka Puasa Bersama yang digelar di Kajene Forest, Jl Siliwangi, Kuningan, pada Jumat, 7 Maret 2025.
Acara ini dihadiri berbagai elemen penting, mulai dari jajaran eksekutif dan legislatif di Pemerintahan Kabupaten Kuningan, tokoh masyarakat, tokoh agama, organisasi masyarakat, dan awak media. Kepada insan pers, HRA menekankan pentingnya peran media dalam pembangunan daerah.
"Ini kegiatan silaturahmi dan buka puasa bersama, sebagai wujud syukur. Karena suasana seperti ini kangen-kangenan. Bertemu Forkopimda, ulama, tokoh masyarakat, media, influencer. Kami mendukung media tetap menjadi agen perubahan dan kontrol sosial. Kami pun butuh pasukan-pasukan untuk membangun Indonesia, Jawa Barat, serta Kabupaten Kuningan," ujar HRA.
Terkait dengan investasi, HRA menyoroti keberadaan PT Danantara yang sudah beroperasi di Indonesia sebagai bagian dari investasi strategis, terutama dalam bidang hilirisasi.
"Hilirisasi ini akan berdampak pada peningkatan pendapatan negara serta pendapatan pajak. Khusus untuk Kabupaten Kuningan, saya sepakat dengan Bupati, bahwa daerah ini adalah Kabupaten Ramah Investasi," tambahnya.
Menurut HRA, untuk menarik investor dengan cepat, Kuningan perlu segera menyelesaikan permasalahan Tata Ruang. Hal yang sangat penting karena akan berdampak langsung pada kesejahteraan masyarakat. Selain itu, ia juga menyoroti kebijakan moratorium di beberapa sektor yang dianggap menghambat investasi dan perlu ditinjau ulang.
Selaras dengan HRA, Bupati Dian Rachmat Yanuar menegaskan bahwa pemerintah daerah sangat memperhatikan kenyamanan berinvestasi di Kuningan.
"Banyak peluang di Kuningan. Oleh karena itu, kami perlu merevisi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW), khususnya terkait rencana kawasan industri. Revisi ini bertujuan untuk memberikan kepastian hukum bagi seluruh pelaku investasi," kata DRY.
Bupati juga menyoroti pentingnya membangun sektor industri. Karena sektor ini mampu membuka lapangan kerja dalam jumlah banyak. Karena saat ini ada 44 ribu jiwa pengangguran di Kuningan, atau mencapai 7,78% dari total penduduk.
Angka ini sebelumnya disebutkan dalam sambutan Bupati Rapat Paripurna DPRD Kuningan terkait Sertijab Pj Bupati kepada Bupati Periode 2025-2030, pada 3 Maret lalu. Serta memaparkan sejumlah prioritas pembangunan di Kuningan, termasuk penanggulangan Kemiskinan, yang masih di angka 11,88% (131 ribu jiwa), kemudian Indeks Pembangunan Manusia (IPM), yang saat ini berada di peringkat 19 Jawa Barat, kemudian sektor Pendidikan, dengan rata-rata lama sekolah (RLS) 7,9 tahun, dinilai masih jauh dari target wajib belajar 12 tahun
Bupati menegaska, rencana revisi RTRW tidak akan mengabaikan aspek lingkungan, terutama dalam mempertahankan catchment area atau kawasan resapan air yang wajib dilindungi.
"Kuningan Ramah Investasi, moratorium di sejumlah sektor, akan kami tinjau kembali agar investasi dapat tumbuh tanpa mengorbankan aspek lingkungan," pungkasnya.
Dengan sinergi antara pemerintah daerah dan legislatif, diharapkan Kuningan semakin berkembang menjadi daerah yang ramah investasi, sekaligus tetap menjaga keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi dan keberlanjutan lingkungan. (Bubud Sihabudin)